Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2020

Secuil cerita kecil

  Secuil cerita kecil             Siapalah aku yang hanya bermodal tekad, dan semangat yang kupunya dalam jiwa. Mengenal pesantern pun ku tak pernah membayangkan bagaimana kehidupan di dalamnya. Sesakkah, karena banyak orang, atau membingungkankah karena banyak sifat manusia yang berbeda. Sulit sebenarnya kufahami, namun ini yang harsu kujalani. Demi kebaikan nama, jati diri, dan keluarga. Hai aku lupa mengenalkan namaku, aku sofiya anak kedua dari pasangan suami istri hendra dan marya. Aku dari keluarga biasa, sederhana namun bahagia. Dan aku bersyukur atas itu, tak pernah aku menginginkan lebih dari keluarga bahagia ini. Dalam hidupku, penyesalan adalah ketika aku membuat orang tuaku kecewa. Dan aku takut itu akan terjadi. Baiklah, kembali ke alur cerita pesantren. Aku memang tidak ahli bahsa atau iabdah, namun aku berusaha. Bermodalkan tekad aku berangkat, tentu tidak sendiri, aku bersama sahabat karibku Masita namanya. Dia teman dekat SMP ku, yang selalu ada untukku disetiap wakt

NILAI JUANG SANTRI

  NILAI JUANG SANTRI   Belajar malam, pagi kau taklukan Ibadah pada sang Tuhan kau kuatkan Rasa mals yang menerpa kau singkirkan Inilah hakikat perjuangan             Rasa bosan kau hapuskan             Terus maju walau badai menghadang             Tak pernah lenyap dari dalam dirimu kata-kata keikhlsan             Santri kau sungguh dimuliakan Indonesia merdeka santri penyebabnya Melawan kekerasan penjajahan santrilah pejuangnya Mempersatukan Indonesia santrilah pemulanya Santri nilai juangmu kau junjung tinggi             Berbanggalah wahai santri             Kau panutan setiap insan di bumi             Tanpamu Indonesia tak seperti ini             Santri kau tokoh sejati

whats up indonesia

 setelah banyak orang yang mengharumkan namamu, menyemarakkan kata indonesia dengan bangga, dan puji-pujian tak berhenti mengalir untukmu. hai indonesia, apakah kamu tidur sejenak, atau pura-pura tak mau bangun ? atau ini permainan mu ?. baiklah aku menurut katamu. semakin hari semakin kau tak terlihat lagi. keelokanmu, keasrianmu, indonesiaku ada apa denganmu ?. hari-hari lalu yang indah kini hilang, kau mulai merasa kelalahan dengan adanya segala apa yang di atas bumimu. ula manusia memang tiada henti, mereka selalu berbuat kerusakan, melakukan segala yang mereka mau. egois mungkin itu kata yang tepat yang ingin kau ucapkan. indonesia jangan lelah teruslah berjuang, meski beban kau tanggung, berat kau pikul tetaplah bertahan. manusia, apa yang mereka inginkan ?, kenapa mereka memenuhi perut mreka dengan yang bukan hak mereka. kenapa mereka memetingkan rmah mereka daripada yang kurang dari mereka. manusia apa yang kau cari, tidakkah cukup kau merusak bumi ini, melahap apa yang ada dia

mutiara sendu

 lukamu telalu dalam, tertusuk dengan kata duri mereka seiap kumelihatmu, tak tega tuk bertanya hatimu terlalu lembut, hingga mudah tuk terpatahkan sudah, jangan terlalu didengarkan, hanya menambah luka     mutiara sendu, buka lagi akalmu     jangan kau biarkan harimu berfikir terlalu     bukan hanya dia yang kau fikirkan     banyak hal yang menunggu sentuhanmu beranjaklah bangun dari kepurukan tenanglah, ini proses pendewasaan tak perlu ada yag kau takutkan bangkit, hapus air mata kesedihan     buka kembali hatimu, lihatlah     mulai lagi langkahmu, berjalanlah     luka yang terdalam, sudah..hapus sajalah     tersenyumlah kembali, ayoo...tersenyumlah mutiara senduku     

LUKA TERDALAM

 mentari sedang marah, sinarnya membakar setiap yang berjalan dibawahnya kumulai hari-hariku seperti biasa, berharap aku bahagia suara sepatu ku tak asing lagi kudengarkan baiklah, aku siap melangkah menemui mereka     kulihat sekeliling, seperti ada yang berbeda     kucoba tuk melenyapkan luka sejenak     namun, hari in sangat berbeda     hingga luka menguak dari dalam dada kecewaku bukan pada kedunguan sedihku  bukan pada kediaman marahku bukan pada kecacatan namun, luka terdalamku ketika hilang akhlak keindahan     saat nila-nilai terlupakan     saat kau tak butuh lagi sandaran     saat itu aku ingin angkat tangan     sudahlah, aku hanya ingin cepat melupakan..

aku bangga negriku Indonesiaku

negeri hijau bak karpet terhampar diatas tanahnya yang subur, sumber daya melimpah ruah di mana-mana, pesona alam yang mewah, tak pernah diragukan lagi. bergumam hati setiap mata memandang, negeri yang indah, asri, siapapun yang melihatnya akan tersenyum tanpa sadar. coba sebutkan apa yang tak dimiliki bangsa ini ?, tanyakan pada setiap insan yang melihatnya. masyarakat yang ramah pasti kau temukan didalamnya. betapa tidak, kau tak kenal degannya pun, mereka akan menegurmu, meski hanya seulas senyum. inilah keharmonisan negeri ini, berbeda namun tetap pada satu tujuan. perbedaan bukan masalah, itu hanay sebuah keragaman yang luar biasa, namun bagi mereka harmoni kekeluargaan yang membuat mereka idup nyaman. coba sebutkan kembali, apa yang kurang dari negeri ini ?. baiklah, megangumkan memang, rasa syukur selalu terwujud dalam hati, curahan hati untuk negeri terindah, terdamai, yang selalu kubanggkan, tanah air Indonesia. kekayaan yang dimiliki selain sumber daya alam, juga pada sumber

hidup sekali, hiduplah yang berarti

                Kita hidup didunia ini harus melakukan berbagai kemanfaatan kepada yang lain. Karena sebaik baiknya manusia ilah yang bermanfaat. Maka harus membuat diri kita menjadi manusia yang bermanfaat. Melakukan sesuatu tidak setengah-setegah. Karena hidup hanya sekali, maka hiduplah yang berarti. Jangan melakukan sesuatu hanya mau dilihat orang atau untuk membanggakan diri saja. Tapi harus benar-benar ikhlas sdan tidak untuk dipandang. Kita hidup melakukan berbagai kegiatan. Kegiatan yang benar-benar tiada hentinya, dari pagi bangun subu, hingga menjelang etag kembali. Dalam seharai jangan sampai sia-sia dalam melakukan segala sesuatu. Maka idup yang benar-benar sekali ini harus bermanfaat. Karena hidup didunia ini hanya sekali dan tidak terjadi dua kali. Jangan sampai menyesal ketika tidak mempunyai bekal yang baik di akhirat nanti, karena tidak benar-benar memanfaatkan waktunya. Hidup tidak bisa di ulani atau di main-mainkan, tapi hidup bisa diaturm dengan menerapkan plannin

Bondo bahu piker lak perlu sak nyawane pisan

     Makna dari ungkapan di atas bahwa menuntut ilmu itu adalah perjuangan. Gurur berjuangan, murid berjuang, bahkan kepala sekolahpun berjuang. Maka jika guru ikhlas dalam mengajar lahir batin, ikhlas mengeluarkan tenaganya, bahkan harta dan nyawanya juga kalau perlu, ruh ikhlas akan mengalir dan mewarnai para peserta didik sehingga mereka pun ikhlas dalam belajar, dalam menerima pelajaran dari para guru-guru mereka. Hidup di pondok saja perlu berjuang, berjuang dari segala hal dan bentuk. Bisa dari segi pembelajaran, hidmat ataupun perkliahan. Tidak boleh di korbankan salah satunya, namiun harus dikerjakan seluruhnya tanpa tertinggal. Beginilah baiknya, karena jika hanya dikerjakan salah satu saja maka tidak akan mendapatkan pengaaman yang lain. Khususnya dalam hal berjuang, kita di pondok ini sedang berjuang dalam mencari ilmu, ilmu dunia maupun akhirat. Kedua ilmu tersebt sangatlah penting, kelak sebagai bekal kehidupan masa depan. Pak kyai kita telah mengajarkan bahkan memberi

senja yang kurindu

  senja yang kurindu menatap indah langit biru tak kusangka telah kulepas rasa rindu aku bangkit dari dudukku dari kejauhan kulihat mereka lari dan menebar senyum lugu     hai, ini bahagiaku yang selalu kurindu     salam yang kunanti setip senja datang     tertawa, cerita hingga peluh yang menunggu     tak kan pernah ilang dari lubuk hatiku selalu kunanti senja seperti itu, yang kutakutkan kala aku tak dapat membawa tangan mereka menggenggam mereka, memeluk mereka, bahkan disamping mereka kutulis dengan indah sajak rinduku pada mereka     hari , tenanglah  pelan-pelanlah dalam berjalan     aku tak mau semua berlalu begitu cepat     berikan aku waktu, untuk bersama     membayar janji yag pernah terucap senja yang kurindu, ah kamulah bahagia terindahku