EGO yang menerangi jiwa
ego yang menerangi jiwa secarik kertas menceritakan tentang kisah dan cerita sehelai benang yang menjadi penghambat duka dan luka seonggak benteng ego yang membelenggu jiwa dinding itu tak pernah jatuh tetap bersandiwara tangisan hati kau dengar sendiri kau takut orang lain megerti kau memakan jiwamu sendiri itu pilhan hati kau tanggung sendiri sudah seharusna kau berfikir jernih dunia tak selamanya pilih kasih ubahlah ragam fikir yang bersih kamu butuh teknologi canggih selamat saja aku ucapkan untuk sekian luka yang mendalam belajar dari kekacauan mengerti makna kehidupan dunia tidak akan berhenti dia tetap berjalan jangan terlalu mendalam, jalan bisa kau belokkan